Keunikan Dan Ciri Khas Kota Kediri

Keunikan Dan Ciri Khas Kota Kediri

Kediri merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang di masa lampau. Disini, dulu ada sebuah kerajaan yang cukup terkenal yaitu Kerajaan Kediri. Kota ini merupakan yang terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Kota Kediri memiliki luas wilayah 63,40 km dan seluruh wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Kediri. Kota Kediri terbelah oleh Sungai Brantas yang membujur dari arah selatan ke utara sepanjang 7 kilometer. Kediri dikenal sebagai pusat perdagangan gula dan industri rokok terkemuka di Indonesia. Penghargaan sebagai Most Recommended City for Investment oleh SWA, didukung oleh Business Digest, menegaskan posisinya sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. Tidak hanya itu, Kediri juga bangga dengan kuliner khasnya, Tahu Kuning dan Gethuk Pisang. Kesenian di sini, yang membawa aroma Kerajaan Kediri, menjadi daya tarik tersendiri. Seni Jaranan, kethek ogleng, dan lainnya, menampilkan keindahan yang tak terlupakan. Atraksi Jaranan, dengan gerakan gemulai pemain, irama gamelan, dan sentuhan magis, menyihir penonton dengan keanggunannya.

Tidak kalah menariknya, Kediri menawarkan beragam tempat wisata yang memukau. Wisata Gunung Kelud, Monumen Simpang Lima Gumul, Air Terjun Dolo, Kediri Waterpark, hingga Wisata Goa Selomanjeng, semuanya menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung. Jika berkunjung ke Kediri, siap-siaplah untuk terpesona oleh keindahan alam dan budayanya yang memikat, menambah kenangan manis selama liburan Anda.

Jika mendengar nama L’arch D’ Triomphe, apa yang terpikirkan di benak Anda? Perancis? Kejayaan? Kemakmuran? Anda benar. Semua itu merupakan nilai – nilai yang terefleksikan dari Monumen Kejayaan di Perancis. Namun jika monument yang serupa ada di Kediri, apakah yang terpikirkan di benak Anda?

Ya, Monumen Kediri, dengan bentuk yang menyerupai L'arch D' Triomphe di Perancis, berdiri anggun di persimpangan Lima Gumul - Kediri, yang menjadi pusat pengembangan kawasan Simpang Lima Gumul menjadi wilayah baru di Kabupaten Kediri. Namun, Monumen ini memancarkan semangat berdirinya Kabupaten Kediri, sehingga ditempatkan di tengah persimpangan lima jalan menuju Pare, Kediri, Plosoklaten, Pesantren, dan Menang.

Monumen yang menjadi ikon Kabupaten Kediri ini memiliki luas bangunan 804 meter persegi, didukung oleh 3 tangga dengan ketinggian 3 meter dari dasar pura, dan tinggi 25 meter. Dari puncak monumen, panorama seluruh Kediri bisa dinikmati, serta proyeksi pengembangan kawasan perdagangan seluas 37 Ha. Di sisi Monumen Kediri, relief-relief menggambarkan sejarah dan kebudayaan Kediri, serta seni yang ada saat ini. Luas dan tinggi monumen juga mencerminkan tanggal, bulan, dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, yaitu 25 Maret 804 Masehi.

Terletak di Simpang Lima Gumul, Monumen Kediri ini menjadi ikon Kabupaten Kediri. Hanya berjarak sekitar ± 6 km (± 10 menit) dari Kota Kediri atau sekitar ± 120 km (± 2,5 jam) dari Bandara Juanda Surabaya. Kawasan ini diharapkan menjadi kota baru dan pusat perdagangan Jawa Timur bagian barat (Central Business District), dengan fasilitas seperti convention hall, gedung serbaguna, bank daerah, terminal bus antarkota dan MPU, serta Water Park Gumul Paradise Island.

Area ini selalu ramai di malam hari, dengan pengunjung santai di sekitar monumen atau menikmati kuliner tradisional di pasar kaki lima di sekitar Pasar Tugu. Pada hari Sabtu dan Minggu pagi, area ini penuh dengan pengunjung yang berolahraga jogging, rekreasi keluarga, dan mengunjungi pasar Sabtu Minggu (Tugu). Rencana kedepannya, area ini akan dilengkapi dengan hotel, mal, pertokoan, pusat grosir, serta pusat produk unggulan dan cinderamata. Sementara itu, area monumen akan digunakan sebagai mini market, gedung pertemuan, kafetaria, dan pusat informasi pariwisata dan perdagangan.

Sebagai objek wisata Kabupaten Kediri yang masih dalam tahap pembangunan, Monumen Kediri menawarkan daya tarik sebagai berikut:

  • Desain dan arsitektur yang hampir menyerupai Arch D’Triomphe Perancis, namun dengan sentuhan seni budaya Kabupaten Kediri yang kental.
  • Diorama tentang sejarah Kediri di dalam gedung.
  • Tinggi monumen mencapai 28 meter dengan 8 lantai.
  • Terdapat tiga jalan terowongan bawah tanah untuk akses menuju monumen.
  • Posisi strategis di tengah simpang lima dan di pusat perdagangan Kabupaten Kediri.
  • Wisatawan dapat menikmati panorama Kediri dari atas monumen.
  • Pusat Informasi Pariwisata dan Potensi Kabupaten Kediri tersedia untuk pelayanan pengunjung.

Selain itu kota kediri juga memiliki salah satu makanan khas yaitu tahu takwa. Tahu Takwa, sebuah hidangan yang telah menjadi ciri khas Kota Kediri dan juga menjadi oleh-oleh khas daerah tersebut. Karena itu, Kota Kediri dikenal dengan julukannya sebagai kota tahu. Tahu Takwa ini juga sering disebut dengan sebutan tahu kuning. Pada awalnya, Tahu Takwa diperkenalkan oleh seorang pengusaha asal Cina yang bernama Bah Kacung pada tahun 1912. Nama "takwa" diambil dari bahasa Mandarin yang berarti aroma. Tahu ini memiliki aroma yang gurih dan sangat menggugah selera bahkan sebelum dicicipi. Keistimewaan Tahu Takwa ini terletak pada rasa gurihnya yang khas dan tidak ada rasa masam sama sekali, membuatnya berbeda dari tahu-tahu lainnya. Saat digoreng, kulit luarnya renyah, namun bagian dalamnya tetap lembut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menelusuri Keunggulan Program Studi Agroteknologi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Mengemudi Menuju Masa Depan: Era Kendaraan Otonom

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM): Sebuah Perjalanan Menuju Unggulitas Akademik dan Kolaborasi Global